Sabtu, 02 Maret 2013

MAKALAH VARIOLA




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
                   Penyakit cacar (smallpox) merupakan salah satu penyakit mematikan yang pernah ada di dunia. Diperkirakan penyakit ini sudah ada sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Cacar merupakan penyakit yang spesifik dan mudah menyebar yang hanya bisa ditularkan oleh manusia.
                   Dari abad 15-18, penyakit cacar membuat rekor di Eropa sebagai penyakit yang menyebabkan bencana besar terhadap kehidupan manusia, sejarah politik, serta sejarah ekonomi. Baru pada bulan Mei 1980, WHO menyatakan bahwa smallpox telah menghilang. Kasus terakhir terjadi di Somalia pada bulan Oktober 1977.
                   Dari segi historis, penyebab cacar memiliki kisah yang cukup buruk, namun ditemukannya vaksin cacar merupakan babak baru dari kisah penyakit ini. Penyakit cacar telah terjadi sejak lama selang beberapa ribu tahun yang lalu, akibat merebaknya penyebab cacar yang semakin berkembang maka hingga sekarang diberantas setelah program vaksinasi sukses di seluruh dunia. Setelah penyakit tersebut dieliminasi dari dunia, vaksinasi rutin terhadap cacar di kalangan masyarakat umum dihentikan karena tidak lagi diperlukan untuk pencegahan.
Jika terdapat diantara anggota keluarga yang terkena penyakit cacar, penting untuk memutuskan penularan penyebab cacar baik dengan menjaga hygene penderita maupun mengisolasi benda-benda sekitar yag berpotensi menularkan penyakit tersebut.
                   Penyakit cacar disebabkan oleh virus variola. Virus variola dapat bertahan hidup selama beberapa jam di luar tubuh manusia dengan syarat tidak terkena sinar matahari. Saat ini virus variola hanya terdapat di dua tempat , yaitu State Researchcenter Of Viroloy And Biotechnology (Rusia) dan Center For Diseases Control And Prevention (CDC, Amerika Serikat). Di kedua tempat tersebut, virus variola digunakan untuk penelitian.
Cacar sangat menular. Dalam kebanyakan kasus, penularan cacar terjadi melalui menghirup air liur, paparan udara, kontak dengan orang yang terinfeksi, dan sebagainya. Melihat penyebab penyakit cacar yang menginfeksi anak-anak dan cara penualarannya yang sangat mudah, semestinya cacar menjadi perhatian bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat kita menganggap penyakit cacar adalah penyakit yang sepele.
B.  Rumusan masalah
1.      Apa pengertian penyakit variola?
2.      Apa etiologi dari penyakit variola?
3.      Bagaimana patofisiologi dari penyakit variola!
4.      Bagaimana gejalaklinis dari penyakit variola!
5.      Bagaimana pengobatan dari penyakit variola!
6.      Bagaiman pencegahan dari penyakit variola!
7.      Bagaimana konsepa dasar asuhan keperawatan dari penyakit variola!
C.  Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian penyakit variola
2.      Menjelaskan etiologi dari penyakit variola
3.      Menjelaskan patofisiologi dari penyakit variola
4.      Menjelaskan gejalai klinis dari penyakit variola
5.      Menjelaskan pengobatan dari penyakit variola
6.      Menjelaskan pencegahan dari penyakit variola
7.      Menjelaskan konsep dasar asuhan keperawatan dari penyakit variola
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
            Variola (smallpox) adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh virus variola major atau variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, variola atau variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti “berbintik”, atau varus yang artinya “jerawat”. Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan kerongkongan
            Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebabkan kematian pada 1% penderitanya.Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65–85% penderita
            Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang monomorf, terutama tersebar di bagian perifer tubuh.

B.     Etiologi
            Penyebab variola adalah virus variolae ada 2 tipe virus yang identik , tetapi menimbulkan 2 tipe variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim). Perbedaan kedua virus itu adalah bahwa penyebab variola mayor bila dimokulasikan pada membrane karioalontrik tubuh pada suhu 38o C. Sedangkan yang menyebabkan variola minor tumbuh dibawah suhu itu.

C.     Patofisiologi
            Variola (Smallpox)disebabkan oleh virus yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui udara. Virus ini ditularkan dengan menghirup virus dari orang yang terinfeksi. Selain itu, Smallpox juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi dan objek yang terkontaminasi seperti baju.
Penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa nafas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur, dari keropeng yang jatuh ditanah ataupun dari hawa nafas di penderita, terhirup bersama hawa pernafasan sehingga terjadi penularan. Cacar adalah penyakit yang sangat menular.
Virus variola diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru-paru). Partikel virus cacar dapat tetap pada benda seperti pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu. Virus dimulai di paru-paru, dari sana virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit, usus, paru-paru, ginjal, dan otak. Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam yang disebut makula (karakteristik : datar, lesi merah). Setelah itu vesikel (lepuh mengangkat) terbentuk. Kemudian, pustula (jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. Sembuh dari cacar sering meninggalkan bekas di kulit oleh karena pustula.
Manusia adalah host natural dari smallpox. Penyakit ini tidak dapat ditularkan oleh serangga maupun hewan. Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.

D.    Gejala klinis
Masa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium :
1.         Stadium prodromal/invasi
Stadium ini berlangsung selama 3-4 hari yang  ditandai dengan :
a.       Suhu tubuh naik (40oC)
b.      Nyeri kepala
c.       Nyeri tulang
d.      Sedih dan gelisah
e.       Lemas
f.       Muntah-muntah
2.         Stadium makulao– papular /erupsi
              Suhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat akan berubah menjadi papula-papula terutama dimuka dan ektremitas (termasuk telapak tangan dan kaki) dan timbul lesi baru.
3.         Stadium vesikula – pustulosa / supurasi
              Dalam waktu 5 – 10 hari timbul vesikula-vesikula yang cepat berubah menjadi pustule. Pada saat ini suhu tubuh akan meningkat dan lesi-lesinya akan mengalami umblikasi.
4.             Stadium resolusi
Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 :
a.       Stadium krustasi
Suhu tubuh mulai menurun, pustule-pustula mengering menjadi krusta.
b.      Stadium dekrustasi
Krusta-krusta mengelupas, meninggalkan bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih menular.
c.       Stadium rekon valensensi.
Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali normal, penderita betul-betul sembuh dan tidak menularkan penyakit lagi.
E.     Pengobatan dan pencegahan
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).
Pengobatan penyakit cacar berfokus pada keluhan yang timbul, misalnya demam, menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair.
Obat yang seharusnya diberikan :
a.       Paracetamol tablet
b.      Acyclovir tablet
c.       Bedak Talek
d.      Vitamin Neurobian/neuroboran
Pada prinsipnya pencegahan penyakit cacar dilaksanakan dengan :
1.     Meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi routine yang sebaik-baiknya. (setiap bayi di cacar pada umur 1 – 2 tahun).
2.     Menanggulangi wabah dengan menggunakan Team Gerak Cepat.
Tugas Team Gerak Cepat ini adalah :
a.     Mencari dan mengumpulkan laporan-laporan penderita cacar, baik secara pasif maupun secara aktif.
b.     .Mengadakan pengecekan laporan dan mendiagnosa penyakit cacar.
c.      Mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan tambahan penderita baru.
d.     Memberikan vaksinasi pada semua golongan umur di sekitar penderita.
e.      Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin terkontaminasi virus dari penderita.
f.       Mengisolasikan penderita.
g.     Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang yang lansung kontak dan terhadap daerah-daerah yang telah dilakukan vaksinasi sampai tidak terdapat lagi penderita baru.
F.      Konsep dasar asuhan keperawatan
1)      Pengkajian
Dalam pengumpulan data  yang perlu dikaji adalah sebagai berikut :
a.       Biodata
b.      Riwayat kesehatan
c.       Pola fungsi kesehatan
d.      Pola persepsi terhadap kesehatan
e.       Pola aktivitas latihan
f.       Pola istirahat tidur.
g.      Pola nutrisi metabolik
h.      Pola elimnesi
i.        Pola kognitif perceptual
j.        Pola peran hubungan
k.      Pola nilai dan kepercayaan
l.        Pola konep diri
m.    Pola seksual reproduksi
2)      Diagnosa keperawatan
a.       Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Trauma
b.      Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan
c.       Potensial penularan infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit
d.      Kurang pengetahuan berhubungan dengen salah interpretasi informasi
3)      Rencana keperawatan
a)      Diagnosa keperawatan : Gangguan integritas kulit b/d Trauma
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi
Kriteria evaluasi
ü  Mencapai penyembuhan tepat waktu
ü  Menunjukan regenerasi jaringan
Intervensi
Rasional
a.       Kaji ukuran warna kedalaman luka
b.      Siapkan dan bantu prosedur balutan
c.       Tinggikan area graft bila mungkin/tepat
d.      Berikan perawatan luka
a.       memberikan informasi dasar
b.      digunakan untuk penutup
c.       menurunkan pembekakan
d.      menyiapkan jaringan  baru karena infeksi

b)      Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan kulit/jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi
Kriteria evaluasi
ü  Nyeri berkurang dan terkontrol
ü  Ekspresi wajah rileks
Intervensi
Rasional
a.       Berikan tempat tidur yang nyaman
b.      Tutup luka sesegera mungkin
c.       Berikan analgesik
d.      Kaji keluhan nyeri
a.       membantu menurunkan nyeri
b.      Perubahan suhu dapat menyebabkan nyeri hebat
c.       untuk menurunkan nyeri
d.      mengetahui seberapa darajat nyeri yang dirasakan

c)      Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi
Kriteria evaluasi :
ü  Menatakan pemahaman kondisi prognosis dan pengobatan
ü  Melakukan dengan benar tindakan tertentu
Intervensi
Rasional
a.       Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan datang
b.      Diskusikan harapan pasien untuk kembali kerumah
c.       Diskusiksn perawatan kulit
d.      Jelaskan proses terbentuknya jaringan
a.       Memberikan dasar pengetahuan dan informasi
b.      Pasien sering kali sulit memutuskan untuk pulsng
c.       luka pada kulit dapat sembuh
d.      menungkatkan pertumbuhan kulit kembali yang optimal

4)      Implementasi

Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.
5)      Evaluasi
ü  Mencapai penyembuhan tepat waktu
ü  Menunjukan regenerasi jaringan
ü  Nyeri berkurang dan terkontrol
ü  Ekspresi wajah rileks
ü  Menatakan pemahaman kondisi prognosis dan pengobatan
ü  Melakukan dengan benar tindakan tertentu




BAB III
 PENUTUP
A.    Kesimpulan

Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang monomorf, terutama tersebar di bagian perifer tubuhPenyebab variola adalah virus variolae ada 2 tipe virus yang identic.variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim).
Gejala klinis dari penyakit variola adalah Masa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium : Stadium prodromal/invasi, Stadium makulao– papular /erupsi, Stadium vesikula – pustulosa / supurasi, dan Stadium resolusi.
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Adapun pencegahan variola adalah meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi rutin yang sebaik-baiknya. (setiap bayi di cacar pada umur 1 – 2 tahun).

B.     Saran
Jika kita menemui penyakit ini dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya kita langsung tanggap terhadap gejala awal penyakit cacar. Diagnosa dini akan menyelamatkan banyak nyawa. Begitu juga dengan tenaga medis agar bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit variola



DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. http://dc314.4shared.com/doc/y4FPXSfe/preview.html. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012.
  Defka. 2010. http://defkanurse.wordpress.com/2010/08/06/asuhan-keperawatan-variola/. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012.
 Anonim. 2012. http://www.simpulmedika.info/195/penyakit-penyakit-menular-bagian-1.html. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012.
  Vibaholic. 2009. http://Dr.Rosfanty.blogspot.com/2009/03/19/variola-vera/. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012.
  Anonim. 2008. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2154308-penyakit-cacar-variola-smallpox/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2012.
Anonim. 2011.http://www.news-medical.net/health/Smallpox-Cause-%28Indonesian%29.aspx. Diakses pada tanggal 3 Desember 2012.





0 komentar: